Kacang kapri, dikenal juga sebagai Pisum sativum, adalah tanaman leguminosa yang populer di kalangan petani dan pekebun rumahan. Selain rasanya yang lezat, kacang kapri kaya akan nutrisi dan mudah dibudidayakan. Artikel ini akan membahas secara mendetail cara menanam, merawat, hingga memanen kacang kapri untuk mendapatkan hasil yang optimal.
1. Mengenal Kacang Kapri
Kacang kapri berasal dari Eropa Timur dan Asia Barat. Tanaman ini tumbuh sebagai semak dengan tinggi mencapai 2 meter jika ditopang dengan baik. Daunnya majemuk dengan beberapa pasang anak daun, dan bunganya berwarna putih atau merah muda. Polong kacang kapri biasanya dipanen saat masih muda untuk mendapatkan tekstur yang renyah dan rasa manis.
2. Syarat Tumbuh Kacang Kapri
- Iklim dan Suhu: Kacang kapri tumbuh optimal pada suhu 17-21°C dan membutuhkan curah hujan sekitar 1000 mm per tahun. Tanaman ini tidak tahan terhadap kekeringan maupun hujan lebat, sehingga penanaman sebaiknya dilakukan pada akhir musim hujan.
- Ketinggian Tempat: Idealnya, kacang kapri ditanam di daerah dengan ketinggian antara 700 hingga 1200 meter di atas permukaan laut.
- Tanah: Tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki pH antara 5,5 hingga 6,5 sangat cocok untuk budidaya kacang kapri.
3. Persiapan Lahan
- Pengolahan Tanah: Bersihkan lahan dari gulma dan gemburkan tanah hingga kedalaman 20-30 cm. Tambahkan pupuk kandang atau kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah.
- Pembuatan Bedengan: Buat bedengan dengan lebar 80 cm dan tinggi 20-30 cm. Jarak antar bedengan sebaiknya 30 cm untuk memudahkan drainase.
4. Penanaman Kacang Kapri
- Pemilihan Benih: Pilih benih yang sehat, utuh, dan bebas dari cacat. Rendam benih dalam air bersih suhu kamar (20-26°C) selama 5 jam untuk memecah masa dormansi dan mempercepat perkecambahan.
- Penanaman: Tanam benih dengan jarak 15-20 cm antar tanaman dan 50-60 cm antar baris. Letakkan benih sedalam 2-3 cm, lalu tutup dengan tanah tipis.
5. Perawatan Tanaman
- Penyiraman: Lakukan penyiraman secara teratur, terutama pada masa awal pertumbuhan. Pastikan tanah tetap lembab namun tidak tergenang.
- Pemupukan: Selain pupuk dasar, tambahkan pupuk organik atau kompos setiap 2-3 minggu sekali untuk mendukung pertumbuhan optimal.
- Penyiangan: Bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman untuk menghindari kompetisi nutrisi.
- Pemasangan Ajir: Karena kacang kapri memiliki batang yang lemah, pasang ajir atau penyangga setinggi 1,5-2 meter agar tanaman dapat merambat dan tumbuh dengan baik.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
- Hama Umum: Kacang kapri rentan terhadap serangan kutu daun dan ulat. Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida nabati atau pestisida alami.
- Penyakit Umum: Beberapa penyakit yang sering menyerang antara lain embun tepung dan busuk akar. Pastikan sirkulasi udara baik dan hindari penyiraman berlebihan untuk mencegah penyakit ini.
7. Pemanenan
Kacang kapri dapat dipanen sekitar 60-70 hari setelah tanam. Panen dilakukan saat polong masih muda dan biji di dalamnya belum berkembang penuh. Polong yang dipanen secara teratur akan merangsang produksi polong baru.
8. Tips Tambahan
- Rotasi Tanaman: Hindari menanam kacang kapri di lahan yang sama secara berturut-turut untuk mencegah penumpukan hama dan penyakit.
- Pengolahan Pasca Panen: Setelah panen, polong dapat langsung dikonsumsi segar, disimpan dalam lemari es, atau diawetkan dengan cara dibekukan.
Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat menanam dan merawat kacang kapri dengan baik, sehingga mendapatkan hasil panen yang melimpah dan berkualitas.
Untuk visualisasi lebih lanjut, Anda dapat menonton video berikut yang memberikan tutorial lengkap tentang cara menanam kacang kapri:
Baca juga : Cara Menanam dan Merawat Kacang Pinto
Respon (2)